Kompak! Dua Srikandi dengan Segudang Prestasi dari FEBI IAIN Ternate Lulus Bareng
Bangga! Mungkin kata ini tepat menggambarkan perasaan koordinator program studi perbankan syariah (PBS) dan ekonomi syariah (EKS) fakultas ekonomi dan bisnis Islam (FEBI) IAIN Ternate saat menyaksikan dua mahasiswa berprestasi pada prodinya mengikuti prosesi wisuda sarjana dan magister XIV yang berlangsung di auditorium IAIN Ternate, Selasa (30/9/2025).
Kedua mahasiswa berprestasi tersebut, yakni Hasriyati Fatmona dari program studi (prodi) perbankan syariah dan Nazwa Yusri dari prodi ekonomi syariah. Hasriyati dan Nazwa sama-sama menempuh studi dengan durasi 3 tahun 5 bulan.
Keduanya pun ditetapkan sebagai mahasiswa peraih predikat pujian (cumlaude) pada masing-masing program studinya, Hasriyati mengantongi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,96, sementara Nazwa lulus dengan IPK 3,95.
IPK keduanya hanya berbeda tipis dari 2 mahasiswa peraih predikat pujian tingkat institut, yakni Abida Kisman dari prodi MPI fakultas tarbiyah dengan IPK 3,97 dan Hesti Enitriyana dari FEBI dengan IPK 3,97.
“IPK saya dan Nazwa menurun karena kami berdua kerap meminta izin untuk mengikuti lomba dan kegiatan PKM, sehingga dari sinilah pada mata kuliah tertentu kami mendapat nilai yang tidak memuaskan,” ujarnya.
Selain dikenal sebagai mahasiswa berprestasi di FEBI IAIN Ternate, sebelumnya memang keduanya merupakan langganan juara saat berada di bangku Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 kota Ternate dan kerap berbagi panggung.
Untuk Hasriati, sejak berada di bangku MAN 1 Ternate, ia mencatatkan sejumlah prestasi membanggakan, mulai dari kompetisi sains madrasah (KSM), MTQ tingkat kota Ternate maupun MTQ tingkat provinsi Maluku Utara.
Begitupun sama halnya dengan Nazwa, selain berprestasi pada lomba KSM dan MTQ, ia merupakan siswa yang meraih juara umum pada setiap semester di MAN 1 Ternate. Juara umum tersebut tercatat sejak kelas I hingga kelas III.
Selain konsentrasi mengikuti setiap perlombaan, keduanya juga aktif di organisasi intra sekolah (OSIS) MAN 1 Ternate.
Hasriati mengatakan, karena sejak di bangku MAN 1 Ternate kerap meraih prestasi, terlebih sebagai penyuka mata pelajaran Kimia, membuat dirinya menaruh asa setelah lulus dari MAN 1 Ternate, ia bakal melanjutkan studi kedokteran di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar.
Namun, impian tersebut kandas, lantaran sang kakaknya terlebih dahulu menjatuhkan pilihannya menjadi seorang dokter. Untuk itu, sebagai penyuka mata pelajaran berhitung, ia kemudian memilih berlabuh di IAIN Ternate dan mengambil program studi perbankan syariah.
“Iya, saat di MAN 1 Ternate, saya memang termasuk siswa penyuka mata pelajaran berhitung, dan impian saya saat itu adalah menjadi seorang dokter,” kenang bungsu dari dua bersauadara dari pasangan Hajatuddin Fatmona dan Adijah saat ditemui di kampus IAIN Ternate, Kamis (25/9/2025).
Walaupun gagal menempuh pendidikan kedokteran, namun gadis kelahiran Ternate 23 Maret 2004 ini, tetap mengusung semangat untuk menempuh pendidikan tinggi demi gelar sarjana.
Selain itu, dirinya juga selalu memusatkan perhatian pada kegiatan yang mendatangkan manfaat positif, seperti aktif di organisasi kemahasiswaan, serta mengikuti kegiatan perlombaan antarkampus.
“Saya aktif di organisasi himpunan mahasiswa program studi dan Dewan eksekutif mahasiswa (Dema) fakultas,” terangnya.
Pada tahun kedua sebagai mahasiswa IAIN Ternate, ia langsung mengharumkan nama IAIN Ternate melalui ajang MTQ tingkat provinsi tahun 2022 pada lomba fahmil quran dan meraih juara III.
Setelah itu, ia kembali membuat orangtua dan keluarga besar fakultas ekonomi dan bisnis Islam IAIN Ternate senyum bangga, saat ia dan Nazwa meraih juara II lomba karya tulis ilmiah (KTI) tingkat nasional pada tahun 2023 lalu.
Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional (KTIN) 2023 bertajuk Pengembangan Ekonomi Kepulauan Berbasis Teknologi dan Pembangunan Berkelanjutan diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, bekerja sama dengan Lembaga Economi Development Competition (EDC), itu diikuti oleh mahasiswa dari 19 Perguruan Tinggi di Indonesia.
“Karya tulis kami berjudul Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga, dan Nilai Tukar Rupiah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia,” ungkapnya.
Selanjutnya pada tahun 2024, gadis yang hobi membaca Novel ini terpilih mengikuti kegiatan di Universitas Negeri Mataram (UNRAM) Nusa Tenggara Barat, saat itu ia tampil sebagai presenter paper berjudul Instrumen Keuangan Syariah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia.
Menurut dia, dari sejumlah kegiatan yang ia ikuti tak terlepas dari motivasi kedua dosen favoritnya, yakni Rahyuni Rahayu, S.E., M.Si dan Muhammad Iryanto, S.E., M.E.K Kedua dosen inilah, kata dia, sering memberi motivasi kepada dirinya untuk selalu terlibat pada setiap event; baik level skala regional maupun nasional.
“Saya cukup bangga terhadap ibu Rahyuni Rahayu dan pak Muhammad Iryanto, mereka bukan hanya konsentrasi mentransfer ilmu kepada kami, tapi setiap saat memotivasi saya dan teman-teman,” katanya.
“Selain itu, Koorprodi kami Dr Zainal Marasabessy, beliau selalu men-support kami,” imbuhnya.
Hasri menuturkan, selain mendulang prestasi non-akademik, IPK pada setiap semester juga terjaga, sehingga ia akhirnya lulus seleksi beasiswa Bank Indonesia selama dua tahun berturut-turut.
“Jika dilihat dari profesi orangtua, mungkin saya tidak berhak mendapat beasiswa karena kedua orangtua saya profesinya sebagai PNS, tapi untuk beasiswa Bank Indonesia memang diperuntukkan bagi mahasiswa berprestasi, sehingga nama saya juga lulus seleksi,” terangnya.
Setelah mendapat beasiswa bank Indonesia, alumni MTsN 1 Ternate ini, pun terlibat pada komunitas Generasi Baru Indonesia (GenBI) Maluku Utara, yaitu sebuah komunitas yang dibentuk Bank Indonesia untuk menghimpun para penerima beasiswa Bank Indonesia.
Di komunitas inilah, gadis yang akrab disapa Ati ini mendulang beragam pengetahuan, serta mengembangkan potensi diri, meningkatkan keterampilan kepemimpinan, dan mempererat rasa kebersamaan di antara mahasiswa penerima beasiswa Bank Indonesia.
“Pada tahun 2025 ini, saya meraih juara III Duta Muda Cinta Bangga Paham Rupiah yang diselenggarakan Bank Indonesia Perwakilan Maluku Utara,” katanya.
Sebelumya pada Maret 2025, ia bersama Nazwa meraih juara I pada lomba Essai Economic Development Competition (EDC) 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Khairun Ternate, setelah karya tulis berjudul Dinamika Pasar Keuangan dan Perbankan Syariah dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Analisis Empiris dengan Pendekatan VECM, berhasil lolos seleksi dan melewati tahapan presentasi di hadapan dewan juri.
“Pesan saya kepada adik-adik mahasiswa di FEBI dan secara umum mahasiswa IAIN Ternate, bahwa giatlah belajar, dan jangan hanya menerima ilmu yang disampaikan oleh dosen di kelas, tapi perbanyak mencari tahu dan jangan pernah lelah untuk mencoba, karena apabila tidak memulai untuk mencoba, maka tidak akan tahu hasilnya seperti apa, serta selalu meminta izin kepada kedua orangtua,” tandasnya.
Sementara itu, menurut Nazwa Yusri dari sejumlah prestasi yang diraihnya bersama Hasriati lantaran keduanya sudah sangat akrab kala berada di bangku MAN 1 Ternate. Mereka memang kerap berbagi panggung dan terus dipertahankan ketika berada di bangku kuliah.
Sama halnya dengan Hasriati, Nazwa juga tercatat sebagai penerima beasiswa Bank Indonesia, hanya saja dia mendapat selama setahun. Karena sebagai penerima beasiswa bank Indonesia, ia juga bergabung dengan GenBI Maluku Utara, dan pernah meraih prestasi sebagai anggota terbaik GenBi komisariat IAIN Ternate pada 2024 lalu.
“Saya juga aktif di himpunan mahasiswa program studi ekonomi syariah, dan Dema Fakultas,” tutur anak kedua dari 4 bersaudara dari pasangan Yusri dan Maryam saat ditemui di kampus IAIN Ternate, Kamis (25/9/2025).
Pada tahun 2023 lalu, setelah ia dan Hasriati meraih juara II pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional (KTIN), ia juga bersama Hasriati tampil bersama presentasi karya tulis ilmiah di Universitas Negeri Mataram (UNRAM) Nusa Tenggara Barat.
Pada tahun 2023 lalu, setelah ia dan Hasriati meraih juara II pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional (KTIN), ia juga bersama Hasriati tampil bersama presentasi karya tulis ilmiah di Universitas Negeri Mataram (UNRAM) Nusa Tenggara Barat.
“Di tahun 2024, saya juga tampil pada event Paper Competition di Universitas Pekalongan, Jawa Tengah, saat itu hanya finish di 10 besar,” ucap gadis kelahiran Foya Gane Timur, Halmahera Selatan 4 September 2003.
Dan’ setelah berhasil meraih juara I bersama Hasriati pada lomba Essai Economic Development Competition (EDC) 2025. Kata dia, ia juga menjadi finalish Duta Muda Cinta Bangga Paham Rupiah.
“Saya hanya masuk nominasi 10 besar,” ujarnya seraya mengulas senyum.
Nazwa bilang, selain aktif di organisasi intra kampus, serta terlibat dengan sejumlah perlombaan, ia tak pernah meninggalkan kewajibannya sebagai guru ngaji di lingkungannya, di kelurahan Koloncucu kecamatan Ternate Utara.
“Selain ajar ngaji untuk anak-anak, aktivitas lain yang saya jalani seusai belajar di kampus, yaitu membantu ibu saya membuat kue untuk berjualan di rumah,” katanya.
Dia mengatakan walaupun orangtuanya bukan berprofesi sebagai ASN. Namun, impian terbesarnya adalah ketika lulus dari IAIN Ternate, ia berharap dapat melanjutkan studi ke jenjang S-2.
Dia berharap, jika mengantongi ijazah magister, maka kelak ia bakal kembali mengabdi di IAIN Ternate sebagai tenaga pendidik.