Puslitbang Lektur Kemenag Sampaikan Apresiasi atas Kinerja Tim Penerjemah Alquran Bahasa Ternate
TERNATE – Koordinator penerjemahan Alquran dalam bahasa daerah Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, Nurrahmah menyampaikan apresiasi kepada tim penerjamahan Alquran dalam bahasa Ternate.
Dia mengatakan, tim penerjemahan bekerja secara maksimal, lantaran sudah menuntaskan terjemahan sebanyak 14 juz lebih. Karena itu, dia menilai dengan menyisakan waktu satu bulan, tim penerjemah bakal dapat menyelesaikan pekerjaan mereka.
“Kami beri apresiasi kepada tim penerjemah Alquran bahasa Ternate, karena mereka bekerja sesuai target yang kami berikan, insha Allah akhir November nanti mereka dapat merampungkan penerjemahan alquran,” kata Nurrahmah, seusai menutup kegiatan pembahasan Alquran terjemah bahasa Ternate di Safirna Golden Hotel Ternate, Kamis (24/10/2024) malam.
Dia mengakui tim penerjemah bekerja secara baik, lantaran mendapat dukungan maksimal dari rektor IAIN Ternate, untuk itu target yang diberikan Puslitbang Lektur Kemenag, kata dia, bakal dimaksimalkan oleh tim penerjemah.
“Saya sangat optimis penerjamahan alquran akan selesai tepat pada waktunya, karena kerja tim penerjemah mendapat dukungan penuh dari rektor, serta semangat dan antusias dari tim penerjemah untuk berkomitmen menyelesaikan tugas mereka,” ujarnya
Lebih lanjut, perempuan asal Betawi itu, menjelaskan penerjemahan Alquran ke dalam bahasa daerah memang kerap menemui hambatan, karena tidak semua daerah memiliki padanan kata yang pas sesuai teks Alquran.
Sehingga dalam melakukan penerjamahan Alquran ke dalam bahasa daerah, kata dia, jika menemui hambatan tersebut, maka solusinya harus kembalikan kepada teks aslinya untuk menjaga agar tidak terjadi pergeseran makna.
Walapun begitu, dia mengaku cukup bangga dengan tim penerjamah Alquran ke dalam bahasa Ternate, lantaran mereka mengusung semangat untuk dapat menuntaskan penerjemahan Alquran demi menghadirkan kebanggaan bagi masyarakat Ternate.
“Ini adalah kerja peradaban dan inilah karya kebanggaan masyarakat kota Ternate,” ucapnya
Dia menambahkan, dalam melakukan penerjemahan Alquran ke dalam bahasa daerah, pihaknya menentukan sejumlah tahapan hingga dapat menerbitkan hasil karya yang disodorkan oleh tim penerjemah.
“Tahap pertama adalah kita fokus pada penyelesaian penerjemahan ke dalam bahasa daerah, kemudian tahap kedua kita akan validasi terhadap hasil terjemahan, tahap ketiga kita melakukan tashih (diperiksa kebenarannya, red) terhadap teks Alqurannya, tahap keempat, kita melakukan digitalisasi Alquran terjemahan yang bisa diakses melalui platform digtal, kemudian tahap selanjutnya yaitu kita akan melakukan uji publik, lalu diterbitkan dan kita di-launching.
“Launching alquran terjemahan bahasa Ternate akan dilakukan di Ternate, jadi mudah-mudahan apapun ceritanya apapun kesulitannya, program penerjemahan ini harus selesai dan kebanggaan masyarakat kota Ternate,” jelasnya
Menanggapi respon positif yang disampaikan koordinator penerjemahan Alquran dalam bahasa daerah Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Rektor IAIN Ternate Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd mengharapkan tim penerjemah dapat memaksimalkan waktu yang ditentukan pihak Puslitbang Lektur.
“Saya tetap bersama-sama dengan tim penerjemah, dan kita akan upayakan semaksimal mungkin, agar di akhirnya November 2024 nanti, pekerjaan penerjemahan Alquran ke dalam bahasa Ternate sudah dapat dituntaskan,” Aku Radjiman, seraya menambahkan bakal menambah penutur asli bahasa Ternate dalam rangka percepatan melakukan penerjemahan.
“Karena ini merupakan karya monumental, jadi apapun yang terjadi harus diupayakan agar penerjemahan dapat dituntaskan sesuai target yang telah ditentukan,” imbuhnya
Radjiman menjelaskan, pekerjaan menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa daerah, selain mencatatkan sejarah dan terus dikenang oleh setiap generasi, di sisi lain menjadi amal zariyah bagi tim penerjemah.
Atas dasar itu, ia tetap memberi dukungan secara maksimal, agar karya monumental ini dapat dituntaskan sesuai target yang diberikan oleh Puslitbang Lektur Kementerian Agama.
“Saya optimis, karena tim telah menuntaskan penerjemahan pada surah yang panjang, sehingga dengan sisa waktu selama sebulan ini mereka dapat menyelesaikan pekerjaan mereka,” tandasnya
Sementara itu, ketua tim penerjamahan Alquran dalam bahasa Ternate, Dr Sahjad M Aksan, M.Phil menuturkan, pihaknya telah bekerja sepanjang tiga bulan dan menyelesikan sebanyak 14 juz lebih.
Dia mengaku proses penerjemahan Alquran ke dalam bahasa daerah kerap diperhadapkan pada hambatan, seperti padanan kata yang dipilih harus benar-benar sesuai agar tidak disalah artikan.
“Seperti kata “sesungguhnya” kami teliti secara detail, kira-kira cocok dengan padanan kata dalam bahasa Ternate apa, begitu pun kata-kata lainnya,” katanya.
Sahjad menjelaskan, setelah pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) selama tiga hari, hambatan yang dialami terkait padanan kata bahasa Ternate mulai menemui titik terang, lantaran narasumber yang dihadirkan merupakan para penutur asli bahasa Ternate.
Sehingga, padanan kata baku yang dipakai dalam melakukan penerjemahan Alquran telah disepakati secara bersama-sama oleh tim penerjemah dan para penutur bahasa Ternate.
Karena itu, Sahjad memastikan bahwa waktu yang ditentukkan oleh pihak Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, bakal disanggupi tim penerjemah.
Selain itu, dia mengaku tim penerjemah bakal menambah komposisi penutur, agar cepat menuntaskan penerjemahan Alquran bahasa Ternate sesuai target.
“Dan target yang diberikan oleh Puslitbang Lektur ini, kami tetap berupaya agar kegiatan penerjemahan ini lebih intensif lagi,” terang Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ternate.
“Dan’ kami berupaya keras menghadirkan karya ini sesuai dengan harapan pihak Puslitbang Lektur Kemenag dan rektor IAIN Ternate,” katanya mengahiri. (*)
Dia mengatakan, tim penerjemahan bekerja secara maksimal, lantaran sudah menuntaskan terjemahan sebanyak 14 juz lebih. Karena itu, dia menilai dengan menyisakan waktu satu bulan, tim penerjemah bakal dapat menyelesaikan pekerjaan mereka.
“Kami beri apresiasi kepada tim penerjemah Alquran bahasa Ternate, karena mereka bekerja sesuai target yang kami berikan, insha Allah akhir November nanti mereka dapat merampungkan penerjemahan alquran,” kata Nurrahmah, seusai menutup kegiatan pembahasan Alquran terjemah bahasa Ternate di Safirna Golden Hotel Ternate, Kamis (24/10/2024) malam.
Dia mengakui tim penerjemah bekerja secara baik, lantaran mendapat dukungan maksimal dari rektor IAIN Ternate, untuk itu target yang diberikan Puslitbang Lektur Kemenag, kata dia, bakal dimaksimalkan oleh tim penerjemah.
“Saya sangat optimis penerjamahan alquran akan selesai tepat pada waktunya, karena kerja tim penerjemah mendapat dukungan penuh dari rektor, serta semangat dan antusias dari tim penerjemah untuk berkomitmen menyelesaikan tugas mereka,” ujarnya
Lebih lanjut, perempuan asal Betawi itu, menjelaskan penerjemahan Alquran ke dalam bahasa daerah memang kerap menemui hambatan, karena tidak semua daerah memiliki padanan kata yang pas sesuai teks Alquran.
Sehingga dalam melakukan penerjamahan Alquran ke dalam bahasa daerah, kata dia, jika menemui hambatan tersebut, maka solusinya harus kembalikan kepada teks aslinya untuk menjaga agar tidak terjadi pergeseran makna.
Walapun begitu, dia mengaku cukup bangga dengan tim penerjamah Alquran ke dalam bahasa Ternate, lantaran mereka mengusung semangat untuk dapat menuntaskan penerjemahan Alquran demi menghadirkan kebanggaan bagi masyarakat Ternate.
“Ini adalah kerja peradaban dan inilah karya kebanggaan masyarakat kota Ternate,” ucapnya
Dia menambahkan, dalam melakukan penerjemahan Alquran ke dalam bahasa daerah, pihaknya menentukan sejumlah tahapan hingga dapat menerbitkan hasil karya yang disodorkan oleh tim penerjemah.
“Tahap pertama adalah kita fokus pada penyelesaian penerjemahan ke dalam bahasa daerah, kemudian tahap kedua kita akan validasi terhadap hasil terjemahan, tahap ketiga kita melakukan tashih (diperiksa kebenarannya, red) terhadap teks Alqurannya, tahap keempat, kita melakukan digitalisasi Alquran terjemahan yang bisa diakses melalui platform digtal, kemudian tahap selanjutnya yaitu kita akan melakukan uji publik, lalu diterbitkan dan kita di-launching.
“Launching alquran terjemahan bahasa Ternate akan dilakukan di Ternate, jadi mudah-mudahan apapun ceritanya apapun kesulitannya, program penerjemahan ini harus selesai dan kebanggaan masyarakat kota Ternate,” jelasnya
Menanggapi respon positif yang disampaikan koordinator penerjemahan Alquran dalam bahasa daerah Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, Rektor IAIN Ternate Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd mengharapkan tim penerjemah dapat memaksimalkan waktu yang ditentukan pihak Puslitbang Lektur.
“Saya tetap bersama-sama dengan tim penerjemah, dan kita akan upayakan semaksimal mungkin, agar di akhirnya November 2024 nanti, pekerjaan penerjemahan Alquran ke dalam bahasa Ternate sudah dapat dituntaskan,” Aku Radjiman, seraya menambahkan bakal menambah penutur asli bahasa Ternate dalam rangka percepatan melakukan penerjemahan.
“Karena ini merupakan karya monumental, jadi apapun yang terjadi harus diupayakan agar penerjemahan dapat dituntaskan sesuai target yang telah ditentukan,” imbuhnya
Radjiman menjelaskan, pekerjaan menerjemahkan Alquran ke dalam bahasa daerah, selain mencatatkan sejarah dan terus dikenang oleh setiap generasi, di sisi lain menjadi amal zariyah bagi tim penerjemah.
Atas dasar itu, ia tetap memberi dukungan secara maksimal, agar karya monumental ini dapat dituntaskan sesuai target yang diberikan oleh Puslitbang Lektur Kementerian Agama.
“Saya optimis, karena tim telah menuntaskan penerjemahan pada surah yang panjang, sehingga dengan sisa waktu selama sebulan ini mereka dapat menyelesaikan pekerjaan mereka,” tandasnya
Sementara itu, ketua tim penerjamahan Alquran dalam bahasa Ternate, Dr Sahjad M Aksan, M.Phil menuturkan, pihaknya telah bekerja sepanjang tiga bulan dan menyelesikan sebanyak 14 juz lebih.
Dia mengaku proses penerjemahan Alquran ke dalam bahasa daerah kerap diperhadapkan pada hambatan, seperti padanan kata yang dipilih harus benar-benar sesuai agar tidak disalah artikan.
“Seperti kata “sesungguhnya” kami teliti secara detail, kira-kira cocok dengan padanan kata dalam bahasa Ternate apa, begitu pun kata-kata lainnya,” katanya.
Sahjad menjelaskan, setelah pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) selama tiga hari, hambatan yang dialami terkait padanan kata bahasa Ternate mulai menemui titik terang, lantaran narasumber yang dihadirkan merupakan para penutur asli bahasa Ternate.
Sehingga, padanan kata baku yang dipakai dalam melakukan penerjemahan Alquran telah disepakati secara bersama-sama oleh tim penerjemah dan para penutur bahasa Ternate.
Karena itu, Sahjad memastikan bahwa waktu yang ditentukkan oleh pihak Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama, bakal disanggupi tim penerjemah.
Selain itu, dia mengaku tim penerjemah bakal menambah komposisi penutur, agar cepat menuntaskan penerjemahan Alquran bahasa Ternate sesuai target.
“Dan target yang diberikan oleh Puslitbang Lektur ini, kami tetap berupaya agar kegiatan penerjemahan ini lebih intensif lagi,” terang Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Ternate.
“Dan’ kami berupaya keras menghadirkan karya ini sesuai dengan harapan pihak Puslitbang Lektur Kemenag dan rektor IAIN Ternate,” katanya mengahiri. (*)